HALAMAN

18 Desember 2014

ARTIKEL DARBUKA #10. TENTANG FREESTYLE

Sedikit mengulas pemikiran lama tentang seni bahwa seni secara subyektif merupakan ekspresi yang bersifat estetis hasil cipta dan karsa manusia sedangkan secara obyektif seni artinya juga kemahiran dalam membuat sebuah karya.

Apa yang anda lakukan bila anda adalah pemain darbuka  yang cukup berpengalaman, anda tahu banyak teknik, anda tahu banyak referensi, anda sibuk duduk latihan teknik rutin berjam jam setiap hari selama bertahun tahun dan anda jujur bahwa diri anda adalah seorang pecinta darbuka sejati. Anda pastinya cenderung suka dan kecanduan bermain freestyle.

Tentang freestyle itu sendiri adalah merupakan gaya permainan yang didasari oleh prinsip kebebasan berekspresi dan mengandalkan kemahiran berimprovisasi dari pemain yang bersangkutan. Modal seorang "freestyler" adalah diantaranya telah melalui tahap latihan yang cukup sehingga sanggup untuk menguasai secara baik semua jenis teknik permainan. Mempunyai wawasan yang cukup  tentang cara cara berimprovisasi yang menyangkut wawasan tentang unsur waktu dalam musik, penciptaan tema berikut pengolahannya sehingga menghasilkan variasi variasi yang banyak dari tema tersebut dan kemudian kemampuan untuk mengemasnya secara menarik menjadi frase frase dan kalimat ritmik . Semua unsur tersebut dalam prakteknya terapkan secara bersamaan antara satu dengan yang lain, tidak ada kesempaatan berfikir atau ragu, jadi ya tinggal gebuk saja.

Permainan darbuka secara alamiah pada saatnya akan memancing seorang pemain menjadi freestyler sebab basicnya kegunaan darbuka dalam sebuah suguhan musik adalah sebagai penghias atau pemberi ornamentasi dalam irama, darbuka bermain diatas iringan alat musik lain terlebih apabila musik itu ditujukan untuk mengiringi tarian, disitu sudah pasti darbuka akan menjadi alat utamanya yang dominan. Tugas tersebut tidak mudah dan hanya cocok diberikan untuk mereka yang berlatih khusus untuk itu.

Di Indonesia semangat untuk bermain freestyle tergolong masih baru karena sebelumnya keberadaan darbuka di nusantara kebanyakan hanya difungsikan sebagai pengiring saja untuk jenis jenis musik tertentu. Maka seiring dengan semakin luasnya penggunaan internet maka referensi para pemain pun bertambah dari banyaknya tontonan darbuka show di Youtube. Keadaan yg demikian itu membuat suasana kondusif bagi munculnya genre baru dalam musik perkusi yakni Darbuka Freestyle. Gaya baru ini mulai sedikit marak disana sini, khusus nya di jakarta, ada beberapa festival musik islami yang menyuguhkan "darbuka battle" sebagai hiburan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar